Definisi
CRM (Customer Relationship Management)
CRM adalah strategi yang digunakan untuk mempelajari lebih
lanjut tentang kebutuhan dan sifat pelanggan dalam rangka mengembangkan
hubungan yang lebih dekat dengan pelanggan, sehingga perusahaan lebih mengerti
akan kebutuhan yang diinginkan oleh pelanggan (Buttle, 2007).
CRM adalah
strategi bisnis inti yang memadukan proses dan fungsi internal, jaringan
eksternal, untuk menciptakan dan menyampaikan nilai kepada pelanggan untuk
mendapatkan keuntungan. CRM didasarkan pada data pelanggan berkualitas dan
dimungkinkan dengan adanya teknologi informasi (Buttle, 2007).
Sedangkan menurut
Kalakota dan Robinson (2001), CRM merupakan fungsi terintegrasi dalam strategi
penjualan, pemasaran dan pelayanan yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan
dan kepuasan pelanggan.
CRM adalah suatu strategi bisnis yang menggunakan teknologi
informasi untuk menghasilkan perusahaan yang berkompeten, terpercaya dan
terintegrasi dengan pelanggan berdasarkan sisi pelanggan sehingga semua proses
dan interaksi dengan pelanggan membantu terpeliharanya dan meningkatkan
hubungan relasi yang menguntungkan (Zikmund, 2003).
Dari definisi-definisi CRM, dapat disimpulkan CRM merupakan
suatu strategi bisnis yang mengintegrasikan keseluruhan proses dan
fungsi-fungsi yang terdapat dalam manajemen hubungan pelanggan dengan
memanfaatkan teknologi informasi untuk meningkatkan hubungan bagi
pelanggan-pelanggan yang menguntungkan perusahaan. Dengan menggunakan CRM
perusahaan dapat menilai loyalitas pelanggan dan kepuasan pelanggan terhadap
kinerja perusahaan. Dengan itu perusahaan dapat memperoleh keuntungan.
Fase
Dalam CRM
Berdasarkan perkembangan hubungan dengan pelanggan, CRM dibagi menjadi tiga fase menurut Kalakota dan Robinson (2001), yaitu:
1.
Mendapatkan pelanggan (Acquire)
Perusahaan memperoleh pelanggan baru dengan mempromosikan
produk inovatif dan keunggulan dalam pelayanan yang membedakannya dengan
perusahaan lain. Pelanggan baru didapatkan dengan memberikan kemudahan
pengaksesan informasi, inovasi baru, dan pelayanan yang menarik.
2.
Meningkatkan
pelanggan (Enhance)
Mempererat hubungan dengan pelanggan dapat dilakukan
dengan cross-selling (menawarkan produk pelengkap pada saat penjualan
sesuai dengan produk yang dibelinya) dan up-selling (memberikan
penawaran produk tipe yang sama dengan kuantitas lebih besar). Penerapan cross-selling atau up-selling dapat meningkatkan
pendapatan perusahaan dan mengurangi biaya untuk memperoleh pelanggan (reduce
cost).
3.
Mempertahankan pelanggan (Retain)
Fokus pada adaptasi pelayanan, di mana perusahaan diharapkan dapat memenuhi apa yang
dibutuhkan pelanggan serta memberikan pelayanaan yang bersifat one stop
service untuk semua hal yang berhubungan dengan pelanggan. Tahap ini
merupakan usaha mendapatkan loyalitas pelanggan dengan mendengarkan pelanggan
dan berusaha memenuhi keinginan pelanggan.
_______________________________________________________________________________________
Mau cari jam tangan termurah tanpa harus keluar rumah?
Sudah cek "JasMart" belum...
Kamu bisa menemukan jam tangan branded, dengan harga nyungsep. Promo beli 1 gratis 1 dan banyak lainnya. Segera dapatkan dan beli produk sebelum kamu tidak kebagian…
______________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________
Mau cari jam tangan termurah tanpa harus keluar rumah?
Sudah cek "JasMart" belum...
Kamu bisa menemukan jam tangan branded, dengan harga nyungsep. Promo beli 1 gratis 1 dan banyak lainnya. Segera dapatkan dan beli produk sebelum kamu tidak kebagian…
______________________________________________________________________________________
Value
Chain (Rantai Nilai) CRM
Value
chain atau
rantai nilai CRM menetapkan
proses lima tahap untuk pengembangan dan penerapan strategi CRM. Masing-masing dari kelima
tahapan tersebut dilakukan dengan menggunakan sejumlah alat dan proses. Model
ini juga mengidentifikasikan sejumlah kondisi pendukung yang mempermudah dalam
penerapannya. Berikut adalah gambaran dari value
chain atau rantai nilai CRM (Buttle, 2007).
Pada gambar 2.7 adalah model bisnis yang telah
terbukti ketika mengembangkan dan menerapakan strategi CRM. Pembangunan ini
sudah diujicoba selama lima tahun pada dua perusahaan besar. Contohnya seperti software,
telekomunikasi, jasa keuangan, ritail, media, manufaktur dan
konstruksi. Model ini didasarkan pada prinsip-prinsip teoritis yang kuat dan
praktis dari persyaratan bisnis (Buttle, 2007).
Tahapan utama dalam pengembangan dan penerapan
rantai nilai CRM antara lain:
1.
Analisis
Portofolio Pelanggan
Tahap ini melibatkan analisis terhadap basis
pelanggan secara aktual dan potensial untuk mengidentifikasi pelanggan mana
yang ingin dilayani di masa mendatang. Secara strategis, daftar teratas akan
menjadi pelanggan yang signifikan termasuk mereka yang akan menghasilkan
keuntungan (nilai) di masa mendatang. Perangkat analisis portofolio pelanggan yang digunakan yaitu
analisis SWOT (Strenght, Weakness, Opportunities, Threats) dan PESTE (Politic,
Economic, Social, Technology, Environment).
a.
Analisis
SWOT
SWOT adalah singkatan dari kekuatan (Strength), kelemahan (Weaknesses), peluang (Opportunities), dan ancaman (Threats). Analisis SWOT mengeksplorasi
lingkungan internal (S dan W) dan lingkungan luar (O dan T). Audit internal
(SW) mencari kekuatan dan kelemahan fungsi-fungsi bisnis penjualan, pemasaran,
operasi, keuangan dan manajemen SDM. Kemudian ia melihat secara lintas fungsi
untuk mencari kekuatan dan kelemahan internal, misalnya proses-proses lintas
fungsi (misalnya pengembangan produk baru) dan budaya organisasi.
Selain itu, audit eksternal menganalisis
lingkungan makro dan mikro tempat perusahaan tersebut beroperasi. Lingkungan
makro mancakup sejumlah kondisi luas yang mungkin memiliki dampak terhadap
perusahaan. Kondisi-kondisi tersebut diidentifikasi melalui analisis PESTE.
Bagian lingkungan makro dari audit eksternal (OT) memeriksa hubungan antara
perusahaan dengan pemegang saham ekternal langsungnya, yakni pelanggan,
pemasok, mitra bisnis dan penanaman modal.
Analisis SWOT berorientasi CRM akan mencari pelanggan atau
pelanggan potensial yang muncul dari analisis tersebut. Pelanggan tersebut
adalah pelanggan yang:
a.
Memiliki
kekuatan relevan untuk mengeksploitasi peluang.
b.
Mengatasi
kelemahan-kelemahannya dengan bermitra dengan organisasi-organisasi lain untuk
mengambil keuntungan dari peluang.
c.
Menanamkan
modal dalam mengubah arah perusahaan untuk mengeksploitasi peluang.
d.
Menjawab
ancaman dari luar di pasar mereka saat ini dengan mengeksploitasi kekuatan
mereka untuk diverifikasi.
b.
Analisis
PESTE
PESTE adalah singkatan dari kondisi politik,
ekonomi, sosial, teknologi, dan lingkungan (environment).
Sebuah analisis akan mencoba memilih kondisi-kondisi utama yang memiliki dampak
terhadap bisnis.
2.
Keintiman
Pelanggan
Pada tahap ini dapat dikenali identitas,
riwayat, tuntutan, harapan dan pilihan pelanggan.
3.
Pengembangan
Jaringan
Untuk mengidentifikasi, menjelaskan dan
mengelola hubungan dengan anggota jaringan dalam perusahaan. Hal ini termasuk
organisasi-organisasi dan orang-orang yang berkontribusi pada penciptaan dan
penyampaian proposisi nilai untuk pelanggan terpilih. Jaringan dapat mencakup
anggota dari luar seperti supplier,
mitra dan pemilik/investor, dan juga pihak internal yang penting, yaitu
pegawai.
4.
Pengembangan
Proposisi Nilai
Tahap ini melibatkan pengidentifikasian
sumber-sumber nilai bagi pelanggan dan penciptaan suatu proposisi dan
pengalaman yang memenuhi kebutuhan, harapan dan pilihan mereka.
5.
Mengelola
Siklus Hidup Pelanggan
Siklus hidup pelanggan adalah perjalanan
pelanggan dari status ‘suspek’ menjadi ‘pendukung’. Pengelolaan siklus hidup
membutuhkan perhatian pada proses dan struktur. Proses adalah bagaimana
perusahaan mulai mengerjakan proses-proses penting dari penguasaan, serta
bagaimana perusahaan akan mengukur kinerja dari strategi CRM-nya. Sedangkan struktur adalah
bagaimana perusahaan akan mengorganisasi dirinya untuk mengelola hubungan
pelanggan.
Kelima tahapan utama dari rantai nilai CRM tersebut mewakili tiga fase
urutan dari strategi CRM, yakni
analisis, pengembangan sumber daya dan penerapan. Analisis Portofolio Pelanggan
(Customer Portofolio Analysis) dan
keintiman pelanggan (Customer Intimacy-CI)
merupakan kegiatan analisis utama. CPA melibatkan penggunaan data pelanggan dan
pasar untuk memutuskan pelanggan mana yang akan dilayani. Sedangkan CI
melibatkan pemahaman pelanggan dan kebutuhannya.
Manfaat
Sistem CRM bagi Perusahaan dan Pelanggan
Beberapa manfaat dari penggunaan sistem CRM bagi perusahaan
adalah sebagai berikut (Zikmund, 2003):
1.
Customer Focus
Perusahaan bersedia memandang proses pembelian dari
pandangan pelanggan, dengan memperhatikan perasaan pelanggan dan memperlakukan
informasi pelanggan dengan baik.
2.
Customer Relation
Mempertahankan pelanggan dan membangun loyalitas pelanggan
adalah tujuan utama dari pendekatan CRM. Biaya untuk memperoleh
pelanggan baru mungkin tinggi. Pepatah bisnis lama mengatakan “Diperlukan biaya
enam kali lebih besar untuk memperoleh pelanggan baru daripada
mempertahankan pelanggan lama”. Banyaknya jumlah pelanggan yang bertahan
pada suatu perusahaan dapat meningkatkan pendapatan, dan dalam banyak kasus
juga bisa mengurangi biaya.
3.
Share of Customer
Perusahaan selalu ingin menyenangkan pelanggan secara
langsung dimana sebagian pelanggan juga menginginkan agar perusahaan
menawarkan sesuatu yang lain dari yang pernah mereka beli sebelumnya. Hal
ini dapat dilakukan dengan dua cara yaitu:
a.
Cross Selling yaitu
pemasaran produk lengkap pada pelanggan lama.
b.
Up Selling yaitu
pemasaran produk yang mempunyai nilai yang lebih tinggi pada pelanggan baru dan
lama.
4.
Long-term profitability
Apabila perusahaan dapat fokus pada pelanggan,
mempertahankan pelanggan loyal dan meningkatkan jumlah pelanggan maka perusahaan
kemungkinan besar akan memperoleh dan bahkan meningkatkan keuntungan jangka panjang.
Sedangkan manfaat sistem CRM bagi pelanggan adalah sebagai
berikut:
1.
Continuity
Kontinuitas diperoleh dari hubungan dengan penjual yang sama
sehingga mempermudah proses pembelian pelanggan.
2.
Contact point
Pembeli ingin menjadi pelanggan tetap karena mereka ingin
berbisnis dengan perusahaan yang menyediakan konsistensi kualitas produk
dan jasa. Oleh karena itu, sistem CRM harus memungkinkan pelanggan untuk berhubungan
dan berkomunikasi dengan perusahaan. Jadi contact point ini adalah
metode interaksi seperti melalui telepon, e-mail, poin pembelian
dan sebagainya.
3.
Personalization
Perusahaan harus mengetahui nama pelanggan, rutinitas
pembelian pelanggan sehingga dapat memprediksi kebutuhan pelanggan yang
bervariasi dengan baik. Dengan teknologi informasi yang tepat, pelanggan dapat
memperoleh manfaat dari jasa personalisasi.
Jenis
CRM
Ada 3 jenis aplikasi CRM yaitu (Turban, 2004):
1.
Operational CRM
Yang terkait dengan fungsi bisnis tertentu yang mencakup customer service, manajemen pemesanan, faktur dan pengajuan rekening,
manajemen dan otomatisasi penjualan dan pemasaran.
2.
Analytical CRM
Mencakup aktivitas-aktivitas yang menangkap, menyimpan,
mengekstrak, memproses, menginterpretasi dan melaporkan data pelanggan kepada
pengguna yang akan menganalisa sesuai dengan kebutuhannya.
3.
Collaborative CRM
Berhubungan dengan seluruh komunikasi yang dibutuhkan,
koordinasi, kolaborasi antara penjual dan pembeli.
Sedangkan untuk level atau tingkatan dalam penerapan
aplikasi CRM terdapat 3 level antara lain (Buttle, 2007):
1.
CRM Strategis
CRM strategis terfokus pada upaya untuk mengembangkan kultur
usaha yang berorientasi pada pelanggan atau customer-centric.
Kultur ini ditujukan untuk merebut hati konsumen dan menjaga loyalitas mereka
dengan menciptakan serta memberikan nilai bagi pelanggan yang mengungguli para
pesaing. Sikap mengutamakan pelanggan memang bertentangan dengan logika-logika
bisnis yang lain. Kotler menunjukkan tiga orientasi bisnis yang terpenting
yaitu produk, penjualan dan pelanggan atau pasar.
2.
CRM Operasional
CRM operasional lebih terfokus pada otomatisasi cara-cara
perusahaan dalam berhubungan dengan para pelanggan. Berbagai aplikasi perangkat
lunak CRM memungkinkan fungsi-fungsi pemasaran, penjualan dan pelayanan dapat
berjalan secara otomatis. Contoh pemanfaatan teknologi pada proses-proses
pemasaran adalah Marketing Automation.
3.
CRM Analitis
CRM analitis digunakan untuk mengeksploitasi data konsumen
demi meningkatkan nilai mereka dan nilai perusahaan. sistem ini dikembangkan
berdasarkan informasi mengenai konsumen. Data pelanggan dapat diperoleh dari
pusat-pusat informasi atau bank data yang dimiliki oleh perusahaan yang
relevan, yakni data penjualan, data finansial, data pemasaran dan data layanan.
CRM analitis saat ini sudah menjadi bagian terpenting dalam penerapan CRM yang
efektif.
Konsep
Customer Relationship Management dalam Islam
Islam merupakan sumber nilai dan etika dalam
segala aspek kehidupan manusia secara menyeluruh, termasuk dalam hal bisnis.
Islam memiliki wawasan yang komprehensif tentang bisnis. Islam membenarkan
setiap kegiatan bisnis sepanjang tidak menyakiti orang lain atau masyarakat
secara keseluruhan, bisnis yang dilakukan seorang muslim mempunyai pijakan
landasan keyakinan bahwa bisnis yang dilakukan harus bernilai amal ibadah
mu’amalah, yaitu kegiatan bisnis yang dilakukan dengan landasan dan pedoman
atau peraturan Allah dalam Al-Qur’an dan Sunnah Nabi. Harapannya agar bisnis
yang dikelola itu membawa manfaat dan kemaslahatan yang positif bagi manusia
sebagai bekal hidup dan kehidupan, baik untuk hidup dan kehidupan di dunia
maupun untuk hidup dan kehidupan di akhirat (Agustianto, 2008).
Keterlibatan muslim dalam bisnis bukanlah suatu
fenomena baru, bahkan sejak zaman Rasulullah pun sudah terjadi. Al-Qur’an
sebagai pedoman yang memberikan petunjuk dan juga sebagai dasar berpijak dalam
menghadapi berbagai permasalahan hidup, baik dalam berhubungan dengan Allah,
diri sendiri, sesama manusia dan alam sekitar, termasuk dalam hal-hal yang
berhubungan dengan dunia bisnis (Aminuddin, 2002).
Al-Qur’an mendorong manusia untuk melakukan
bisnis. Al-Qur’an memberi petunjuk agar dalam berbisnis tercipta hubungan yang
harmonis, saling ridha dan tidak ada unsur eksploitasi. Sebagaimana dalam
firman Allah:
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu
saling memakan harta sesamamu dengan cara yang batil, kecuali dengan jalan
bisnis yang berlaku dengan suka sama suka di antara kamu” (QS. Annisa 29).
Nabi Muhammad SAW telah menunjukan bagaimana
cara berbisnis yang berpegang teguh pada kebenaran, kejujuran dan sikap amanah
sekaligus bisa tetap memperoleh keuntungan yang optimal. Sebagaimana dalam
firman Allah:
“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan
amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan
hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah
memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah Maha
Mendengar lagi Maha Melihat” (QS. Annisa 58).
Customer
Relationship Management (CRM) berkonsentrasi pada apa yang
dinilai oleh pelanggan (what customer
value). Perusahaan perlu melakukan peningkatan value terhadap produk atau jasa yang dihasilkan, salah satunya dengan
memberikan service yang membuat
pelanggan loyal sehingga dapat tercipta hubungan yang baik dengan pelanggan.
Hal ini juga telah diterapkan oleh Rasulullah sebagaimana tertuang di dalam
hadist Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW bersabda “Barang siapa ingin dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan untuknya
umurnya hendaknya ia melakukan silaturrahim.” Dan dalam hadist yang lain
juga disebutkan “Barang siapa yang ingin
rezekinya mudah atau panjang umurnya maka hubungilah familinya (keluarganya,
sahabatnya)” (Hadits Riwayat Bukhari).
Berdasarkan hadist tersebut dapat disimpulkan
bahwa dengan menjaga tali silaturahmi dengan sesama, maka dapat dilapangkan
rezekinya dan dapat dipanjangkan umurnya. Begitu pula dengan suatu perusahaan
yang dapat menjaga hubungan baik dengan pelanggannya, maka pelanggan tersebut
menjadi pelanggan yang loyal bagi perusahaan.
artikelnya ngebantu banget buat penelitian saya mas, tengkyu beraaat :D
BalasHapussmoga ilmunya bermanfaat buat orang banyaakk
it was a great job!!
Amiiinnnn...
BalasHapusSaya juga sangat berterimakasih atas kunjungannya.
Dan semoga penelitiannya bisa berjalan dengan lancar, sukses buat Mbaknya.
Salam kenal...(Ahmad Maisar)
kalau boleh tau ada daftar pustaknya kah? karena itu kelihtannya kutipan dari beberapa buku, dan kebetulan saya ada tugas dan harus melampirkan daftar pustaka. mohon bantuannya.
BalasHapus