Dalam management marketing,
istilah CRM tentu bukanlah hal yang asing bagi Anda, yaitu sebuah strategy yang
dijalankan oleh perusahaan untuk menjaga hubungan dengan pelanggan dengan hasil
akhir Loyalitas.
Kenyataannya banyak perusahaan
berusaha bahkan telah menjalankan Strategy CRM ini. Coba kita tengok di
perusahaan besar seperti perbankan di Indonesia, hampir semuanya menjalankan
program-program yang tujuannya adalah untuk menjaga pelanggan yang ada agar
tetap loyal, mebeli lagi dan lagi.
Perusahaan retail seperti
supermarketi, meskipun belum secara masiv ada yang sudah mulai melakukan
pendataan pelanggan dengan tujuan akhir adalah untuk membangun hubungan dengan
para pelanggannya.
Di Industri kesehatan, rumahsakit
memiliki kelebihan dalam hal mendapatkan data pelanggan, bagaimana tidak,
mereka ‘pasien’ akan memberikan data apa saja yang diperlukan agar mendapatkan
pelayanan dan pengobatan, sampai data paling rahasia sekalipun pihak rumah
sakit bisa mendapatkan data.
Kali ini, saya akan membahas dan
sharing sesuai pengalaman saya dalam implementasi, bagaimana sebenarnya CRM
bekerja untuk menciptakan loyalitas pelanggan. Meskiupun cukup familiar dengan
istilah CRM belum tentu kita paham dan akhirnya mampu menjalankan program CRM
untuk bisnis Anda masing-masing.
BAGAIMANA CRM BEKERJA?
Secara garis besar cara kerja CRM
untuk bisnis Anda kita bisa kelompokkan dalam 7 langkah sebagai berikut:
- Menciptakan lingkaran komunikasi
- Customer profiling
- Menggunakan data
- Ask: customer want & need
- Mengembangkan potensi pelanggan
- Customer knowledge
- Menggunakan knowledge terus menerus
Cara 1. Menciptakan lingkaran komunikasi
CRM bekerja dengan cara
menciptakan lingkaran komunikasi antara perusahahaan dengan pelanggannya. Ini
adalah kunci membangun hubungan yaitu “komunikasi”.
Yang dilakukan adalah:
- MENENTUKAN SALURAN KOMUNIKASI: Banyak cara atau yang bisa dilakukan untuk berkomunikasi: Offline / Online, Text / Voice, Satu arah / Dua arah. Off Line (Gathering, Kelas, Seminar, Home Visit, Outlet, dll). On line (Telepon, SMS, e-mail, Mail, Sosial Media (facebook, twitter, dll))
- MEMBUAT PROGRAM KOMUNIKASI: Anda bisa membuat program komuniasi, atau dalam bahasa kita adalah “alasan” untuk ngobrol dengan pelanggan. Bisa saja hanya sekedar Greeting, atau ngobrol untuk mendapatkan pemahaman / Understanding, atau membuat program untuk meningkatkan tingkat intimasi Relationship, dan juga program komunikasi yang tujuannya adalah untuk Selling
- KOMUNIKASI YANG EFEKTIFTahap ini merupakan usaha mendapatkan loyalitas pelanggan dengan mendengarkan pelanggan dan berusaha memenuhi keinginan pelanggan
Saat ini jamannya “real time
communication” dimana hampir seluruh pelanggan ter-connect, sehingga sudah
seharusnya tidak lagi ada lack dalam berkomunikasi antara perusahaan dengan
pelanggan.
Komuniasi
dengan pelanggan Berbasis Text seperti: chatting, e-mail, media sosial dan SMS dan komunikasi berbasis suara/Voice:
Telepon (Call Center, OBC, Inbound call, Free Dial) dan komunikasi denganVideo: Youtube, Video Content
Anda
bisa menjalankan Satu Arah seperti Bulletin, iklan, info website, ect, atau
komunikasi Dua Arah seperti Chatting, telepon, visit, ect. Semua disesuaikan dengan
bisnis, kebutuhan dan tujuan Anda
Membuat
kontak managemen. Yaitu managemen
untuk menjadwalkan kontak pelanggan, siapa pelanggannya, kapan dikontak, dengan
cara seperti apa, siapa yang menghubungi dan apa tujuannya.
Inti
dari poin ini adalah, memudahkan pelanggan untuk berkomunikasi dengan
perusahaan, dan sebaliknya. Bayangkan saja, orang pacaran saja kalau komunikasi
bermasalah hubungan juga akan bermasalah, begitu juga dengan pelanggan.
Hal
yang paling penting dalam CRM adalah membuka saluran komunikasi dan memudahkan
para pelanggan berinteraksi dengan Anda
Cara 2. Customer Profiling
Sebagai pemasar kita harus paham
benar bagaimana status dan kondisi pelanggan kita. Dari total pelanggan, berapa
yang ada nomer kontak, berapa yang ada HP, email, somed dan lainnya. Berapa
customer yang bisa dihubungi, berapa customer aktif.
Mengenal profil pelanggan akan
memudahkan pemasar untuk membuat stratgegi. Dan sebalinya, dalam kondisi dimana
profil pelanggan tidak jelas maka Anda akan kesulitan, gelap, apa yang bisa
dilakukan terhadap kucing dalam karung?
Profiling pelanggan meliputi
banyak hal, seperti: Siapa
mereka, Siapa saja yang ada dalam keluarga, Apa pekerjaan, Apa
ambisi – ambisi, Apa yang mereka suka dan tidak, Kebiasaan belanja, dan lainnya.
Ada beberapa hal yang harus
dilakukan untuk mendapatkan profiling pelanggan yang memadai:
- Menambah info pelanggan dari waktu ke waktu. Setiap ada kesmepatan berkomunikasi dengan pelanggan, selalu dilakukan update data / informasi pelanggan. Beberapa kali saya dengan sengaja membuat program update data pelanggan, kontak pelanggan untuk update data profiling.
- Memanfaatkan saluran komunikasi. Memaksimalkan setiap saluran untuk mendapatkan informasi pelanggan. Kita bisa membuat undian atau kuis dengan syarat mereka memasukkan nomer HP dan email misalnya, untuk mendapatkan alamat email bisa membuat program pengiriman tagihan via email, dan sebagainya
- Mengenal pelanggan lebih dalam. Semakin banyak informasi, semakin dalam perkenalan kita dengan pelanggan.
Dalam CRM kata kuncinya adalah
relationship, relationship bisa dibangun lebih baik dengan informasi yang
semakin baik dan lengkap. Memaksimalkan saluran komunikasi untuk semakin
mengenal konsumen Anda.
Cara 3. Menggunakan Data
Menggunakan data (info) pelanggan
untuk berkomunikasi. Dengan informasi pelanggan yang dimiliki, kita mulai bisa
membuat program sesuai dengan profil masing-masing pelanggan. Sebagai contoh,
misalnya Anda punya data informasi pelanggan seperti di bawah ini:
- Data Customer Belanja: Melakukan Follow Up pasca belanja
- Data Customer ULANG TAHUN: Ucapan ulang tahun dan hadiaah – surprise
- Data Customer KOMPLAIN: Follow up penanganan
- Data Customer DIABETES: Tips penanganan, Info Seminar, Produk terkait, dll
- Data HOBBY Customer: Menyampaikan program sesuai hobby,
- Dan lainnya
Seberapa sering mereka membeli
dari Anda, berapa uang yang mereka belanjakan untuk membeli produk Anda, kapan
terakhir kali mereka membeli dari Anda. Dalam CRM 3 hal ini sering dikenal
dengan metode segmentasi R/F/M, recency, frequncey, monetary. Banyak perusahaan
mengelompokkan pelanggannya berdasarkan Monetary, misalnya menjadi customer
Platinum, customer Gold, customer Silver, Bronze, yang disasarkan pada besarnya
uang yang dibelanjakan “monetary”.
Mari kita bayangkan diri kita pada
saat berkomunikasi dengan orang lain... apa yang membuat kita bahagia dan
senang terhadap lawan bicara? Adalah ketika lawan bicara mengenal kita dengan
baik, ngobrol sesuai ketertarikan kita. Apa komen kita? Waah kamu sungguh
mengenal saya dengan baik, dan pertemananpun semakin baik. Begitu pula terhadap
customer, apabila bahan obrolan / komunikasi kita sesuai dengan profil mereka,
maka mereka akan happy. Begitulah sederhananya..
Cara 4. Customer Need &
Want
Dalam membangun hubungan, mengetahui
keinginan dan kebutuhan pasangan menjadi kunci untuk memberikan yang terbaik
padanya, sehingga menghasilkan hubungan yang semakin mesra. Saat mengetahui
pasangan Anda suka hal-hal romantis, maka ketika Anda meninggalkan puisi cinta
yang diselipkan di bawah bantal saat Anda berangkat kerja, hasilnya istri akan
klepek-klepek.
Demikian halnya dengan pelanggan,
apa alasan mereka membeli produk Anda, apa yang mereka sukai, siapa saja yang
menggunakan produk yang dia beli dari Anda, bahkan Anda juga harus tahu apa
yang mereka tidak sukai dari produk Anda.
Dalam hal ini, apa yang harus
dilakukan? Selalu tanyakan dan dapatkan satu atau dua hal setiap berkomunikasi
dengan pelanggan. Kegiatan ini akan memperkaya database Anda tentang pelanggan
yang pada akhirnya akan memudahkan Anda memberikan service dan produk sesuai need
dan want mereka. Mungkin tidak mudah untuk membuat
pelanggan sukarela memberikan data yang Anda inginkan, tapi jangan khawatir,
ada banyak cara. Misalnya untuk mendapatkan data email, anda bisa membuat
program kuis berhadiah syarat kepesertaan adalah mendaftar menggunakan email.
Cara 5.
Mengembangkan Potensi Pelanggan
Ketika Anda memiliki pelanggan
yang sudah membeli atau mengkonsumsi salah satu produk Anda, hal ini berarti
bahwa mereka sudah memiliki kepercayaan dengan Anda, dengan Produk Anda atau
kepercayaan dengan perusahaan Anda. Contoh kasus produk suplemen, misalnya
pelanggan membeli produk untuk penurun kolesterol dan rutin membelinya dari
Anda. Apa artinya? Pertama, mereka
yakin dan percaya dengan produk Anda. Kedua,
karena mereka membutuhkan manfaat dari produk tersebut, ketiga, untuk kasus produk kesehatan, alasan mereka karena mereka
peduli dengan kesehatan.
Nah pelanggan yang seperti ini,
yang memiliki tiga alasan untuk membeli produk kesehatan, berarti memiliki
peluang untuk dikembangkan. Pertama karena dia peduli dengan kesehatan, sudah
barang tentu dia tidak hanya memerlukan produk penurun kolesterol saja, tapi
dia memerlukan anti aging, memerlukan pengencer darah, memerlukan produk untuk
menjaga pencernaan. Ini merupakan peluang dari pelanggan yang bisa
dikembangkan. Kedua, bisa jadi dalam keluarga hanya dia yang sudah mengkonsumsi
obat kolesterol, artinya ada peluang untuk saudara-saudaranya juga akan
direkomendasikan untuk mengkonsumsi produk penurun kolesterol.
Contoh lain, Dari profil pelanggan
yang Anda miliki, ternyata ada 72%p pelanggan aktif yang hanya belanja setahun
sekali, sementara 16% belanja setahun 2 kali, 7% belanja 3-5 kali, dan 5%
sisanya belanja lebih dari 5 kali setahun. Potensi yang bisa dikembangkan
adalah, bagaimana 72% pelanggan yang belanja setahun sekali bisa Anda
tingkatkan menjadi 2 kali, tentu akan menghasilkan peningkatan sales yang luar
biasa besar. Caranya bagaimana? Pelajari profil dari 72% pelanggan ini dan
buatlah program sesuai dengan profil masing-masing pelanggan.
Cara 6. Merubah Informasi Menjadi Knowledge
Cara 6. Merubah Informasi Menjadi Knowledge
Menggabungkan semua data
sebelumnya untuk menciptakan database yang paling efektif dalam keseluruhan
perusahaan. Data base ini akan menggerakkan setiap bagian penjualan dan
aktivitas pemasaran berbasis KONSUMEN.
Faktanya banyak sekali perusahaan
yang memiliki database pelanggan, namun berhenti sebagai data dan tidak
menghasilkan apapun untuk menghasilkan sebuah strategy penjualan dari pelanggan
eksisting ini. Contoh Anda memiliki data transaksi selama 10 tahun berbisnis,
mungkin data terdiri dari nama pelanggan, tanggal transaksi, produk yang dibeli
dan nilai transaksi. Data ini tetap akan menjadi data yang tersimpan rapi dalam
laci database system Anda. Lain halnya bila dilakukan analisa dan merubah data
tersebut menjadi sebuah pengetahuan, dan knowledge ini yang digunakan untuk
membuat policy.
Data transaksi bila di-mining dan dianalisa
akan menghasilkan berbagai macam Knowledge yang bisa digunakan:
- Data monetary: dari segian banyak pelanggan yang melakukan transaksi, dengan dilakukan analisa akhirnya Anda akan memiliki data Top 10 customer, atau data segmentasi pelanggan berdasarkan nilai belanja pelanggan. Misal > Rp 100 juta: PLATINUM, > Rp 50 juta: GOLD, > Rp 20 juta: SILVER, < Rp 20 juta: BRONZE. Dengan data ini, bisa dibuat program yang berbeda sesuai dengan segmen masing-masing pelanggan, buka program yang gebyah uyah atau satu program untuk semua segmen.
- Data Recency: data segmentasi pelanggan berdasarkan data kapan terakhir berbelanja. Misal >2 tahun, > 1 tahun, > 6 bulan, > 3 bulan, < 3 bulan. Bisa dibuat program untuk pelanggan yang sudah > dari 1 tahun tidak belanja, caranya adalah dipelajari terlebih dahulu profil dari pelanggan – pelanggan ini.
- Data Frequency: ada pelanggan yang belanja setahun 1 kali, 2 kali, 5 kali bahkan lebih dari 10 kali. Bagaimana pelanggan yang belanja 1 tahun sekali ini bisa ditingkat perlahan-lahan menjadi 2 kali bahkan menjadi 5 kali setahun.
Nah, merubah data / informasi
pelanggan menjadi knowledge sangatlah penting dan memberikan manfaat bagi
bisnis.
Cara. 7 Menggunakan Knowledge Terus menerus
Dan terakhir, bagaimana CRM
bekerja untuk bisnis Anda, adalah dengan cara terus menerus menggunakan
knowledge. Pastikan bahwa setiap terjadi interaksi dengan pelanggan dengan
perusahaan, selalu gunakan knowledge tentang pelanggan, dengan demikian dapat
berinteraksi dengan baik, seperti berbibaca dengan seorang teman yang sudah
lama dikenal. Inilah yang disebut dengan konsep keakraban, yang akan membantu
membangun loyalitas pelanggan, seperti halnya seorang teman yang semakin lama
semakin akrab saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar